Sabtu, 14 November 2015

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

 Pengertian Kognitif
Istilah cognitive berasal dari kata cognition, yang berarti knowing atau mengetahui, yang dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Secara sederhana, dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk berfikir lebih kompleks, serta kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer  sebagai salah satu ranah psikologis manusia meliputi perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pengolahan informasi, pemecahan masalah dan keyakinan. Untuk memberikan pemahaman yang lebih utuh, berikut kami kutip beberapa pendapat ahli.
Menurut Chaplin dalam karyanya “Dictionary of Psycologhy” menyatakan bahwa kognisi adalah konsep umum yang mencakup seluruh bentuk pengenalan, termasuk didalamnya mengamati, menilai, memerhatikan, menyangka, membayangkan, menduga, dan menilai. Sedangkan menurut Mayers (1996) menjelaskan bahwa kognisi merupakan kemampuan membayangkan dan menggambarkan benda atau peristiwa dalam ingatan dan bertindakberdasarkan penggambaran ini.
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa kognisi adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengetahuan.

  Tahap Perkemgangan Kogntif Anak
Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognitif dan psikologi anak, Jean Pieget, mengklasifikasikan perkembangan kognnitif anak menjadi 4 tahap, antara lain,:
(1)   Tahap Sensory Motor ( berkisar antara usia sejak lahir sampai 2 tahun)
Gambarannya, bayi bergerak dari pergerakan refleks instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis.
(2)   Tahap Pre-0perational (berkisar antara 2-7 tahun)
Gambarannya, anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. (kata dan gambar menunjukan adanya peningkatan pemikiran simbolis)
(3)   Tahap Concrete Operarational (berkisar antara 7-11 tahun)
Gambarannya, anak dapat berpikir secara logis mengenai hal yag konkret dan mengklasifikasikan benda kedalam bentuk yang berbeda.
(4)   Tahap Formal Operational (berkisar antara 11-15 tahun)
Gambarannya, remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan idealistis.

Menurut Piaget, perkembangan tahap tersebut merupakan hasil perbaikan dari perkembangan tahap sebelumnya. Penting bagi calon guru dan guru professional untuk menghindari pemahaman bahwa teori perkembangan diatas pasti berlaku sepenuhnya kepada anak (siswa). Tahapan perkembangan versi Piaget tersebut pada dasarnya hanya merupakan outline (garis besar) yang berhubungan dengan kapasitas kognitif tertentu yang berkembang dalam diri anak (siswa) dari masa ke masa. Hal ini menunjukan bahwa teori temuan sang jenius Piaget meskipun lugas dan ilmiah, tapi tidak bebas kritik.

C. Hubungan Kognitif dengan Tingkah laku dan Hasil Belajar
Perkembangan kognitif pada seorang individu berpusat pada otak. Dalam perspektif psikologi kognitif, otak adalah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan seperti ranah afektif (rasa), dan ranah psikomotor (karsa). Tanpa ranah kognitif, sulit dibayangkan seorang anak (siswa) dapat berfikir. Selanjutnya, tanpa berfikir mustahil anak (siswa) tersebut dapat memahami faedah materi-materi yang disajikan guru kepadanya. Akan tetapi fungsi afektif dan psikomotor pun dibutuhkan oleh anak (siswa), sebagai pendukung dari fungsi kognitif.
Dari uraian diatas dapat dipahami, bahwa hubungan kognitif dengan hasil belajar sangat  berperan penting. Tanpa adanya fungsi kognitif pada anak (siswa), maka ia (anak/siswa) tidak akan mampu untuk memahami apa yang disampaikan guru, sehingga hasil belajarnya pun akan kurang maksimal. Bagaimana ia bisa memperoleh hasil yang baik jika materi yang disampaikan guru pun tidak ia pahami.

D.     Manfaat Memahami Perkembangan Kognitif Anak (Siswa) bagi Guru
   Beberapa manfaat  bagi guru dan calon guru yang memahami perkembangan
   kognitif siswa, antara lain :
Guru dapat memberikan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada siswa sesuai
dengan tingkat perkembangannya..
Guru dapat mengantisipasi kemungkinan timbulnya kesulitan belajar siswa, lalu
 mengambil langkah untuk menanggulanginya.
Guru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memulai proses belajar
 mengajar bidang studi tertentu.


KESIMPULAN
Kognisi adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengetahuan.
Tahap perkembangan kognitif ada 4, antara lain :
1.      Tahap Sensory Motor ( berkisar antara usia sejak lahir sampai 2 tahun)
2.      Tahap Pre-0perational (berkisar antara 2-7 tahun)
3.      Tahap Concrete Operarational (berkisar antara 7-11 tahun)
4.      Tahap Formal Operational (berkisar antara 11-15 tahun)
Fungsi kognitif berpusat pada otak, dan hubungan kognitif dengan hasil belajar sangat  berperan penting. Tanpa adanya fungsi kognitif pada anak (siswa) maka ia (anak/siswa) tidak akan mampu untuk memahami apa yang disampaikan guru, sehingga hasil belajarnya pun akan kurang maksimal. Bagaimana ia bisa memperoleh hasil yang baik jika materi yang disampaikan guru pun tidak ia pahami.



Rabu, 11 November 2015

KEANEKARAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA

MASYARAKAT INDONESIA MEMILIKI CIRI-CIRI, ANTARA LAIN YAITU:

1. Memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
2. Memiliki adat-istiadat dan budaya yang berbeda-beda sesuai dengan daerah atau pun wilayah yang ditempatinya.
3. Memiliki suku/ras dan bahasa yang berbeda-beda.

Dari keaneka ragaman atau perbedaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, maka untuk menciptakan agar masyarakat Indonesia tetap aman, nyaman dan damai, kita perlu memiliki rasa toleran yang tinggi, saling menghargai dan menghormati antar sesama kita, serta tidak memaksakan kehendak kita ( dalam arti tidak main paksa) kepada orang lain, sehingga masyarakat kita tetap berkembang maju dengan baik.